KaUm KuSaM
Baju Oi KauM KUsaM
Sabtu, 23 Oktober 2010
Kamis, 21 Oktober 2010
http://iwan-fals.blogspot.com/2007/04/kumpulan-lirik-lagu-iwan-fals.html
0 komentar Diposting oleh ALUNK KaUm KuSaM di 21.31KAUM KUSAM ADALAH ORANG YG TERGILA GILA DENGAN KARYA SENI BANG IWAN FALS
Selasa, 19 Oktober 2010
Kamis, 20 Mei 2010
Selasa, 04 Mei 2010
BERBAGAI SISTEM DALAM KEHIDUPAN YANG
MEMPENGARUHI SISTEM PENDIDIKAN ISLAM
A. SISTEM EKONOMI
Sistem ekonomi merupakan aturan – aturan untuk menyelenggarakan kebutuhan hidup manusia dalam rumah tangga, baik dalam rumah tangga rakyat ( Volks Haishouding ) maupun rumah tangga negara ( staatshiuis houding ).
Pendidikan dan ekonomi merupakan sistem yang mempunyai pengaruh timbal balik, saling mengait dan menunjang karena di satu segi institusi pendidikan mampu mengasilkan tenaga kerja dan membentuk manusia-manusia yang sanggup membangun ekonomi masyarakat dan negara.
B. SISTEM POLITIIK
Sistem politik merupakan pula hubungan masyarakat yang di bentuk berdasarkan keputusan-keputusan yang sah dan dilaksanakan dalam masyarakat itu.
Pengaruh politik terhadap pedidikan islam adalah adanya kebajikan pemerintahan suatu negara yang memberikan perhatian serta dukungan, baik moral maupun material, untuk terlaksananya pendidikan isalm.
C. SISTEM SOSIAL BUDAYA
Sistem budaya merupakan rangkaian hubungan komponen-komponen budaya sebagai ungkapan prilaku, perbuatan , dan tindakan mnusia sebagai mahluk budaya. Dan dalam pekembangan pendidikan islam di indoneisa kita bisa melihat betapa besarnya pengaruh sosial budaya terhadap pendidikan islam.
ASPEK – ASPEK TUJUAN
Aspek tujuan pendidikan itu meliputi empat hal :
- Tujuan Jasmaniah (Ahdaf al-Jasmiyyah)
- Tujuan Rohaniah ( Ahdaf al-Ruhyah )
- Tujuan Akal (Ahdaf al-Aqliyah)
- Tujuan Sosial (Ahdaf al-Ijtima’iyah)
RANAH TUJUAN
Ranah tujuan meliputi :
1. Ranah kognitif ( Kognitive domain ) menurut Bloon dan kawan-kawan : 1. Pengetahuan 2. Pemahaman 3. Penerapan 4. Analisis 5. Sintesis dan Evaluasi
2. Ranah Efektif ( Affective odmain ) menurut taksonomi kratwohl, Bloom dan kawan-kawan : 1. Penerimaan 2. Partisipasi 3. Penilaian 4. Organisasi dna 5. Pembentukan Pola Hidup.
3. Ranah Psikomotorik ( Pcyehomotorik Domain ) menurut klafisikasi simpon : 1. Persepsi 2. Kesiapan 3. Gerakan terbimbing 4. Gerakan yang terbiasa 5. Gerakan yang kompleks 6. Penyesuaian dan 7. Kreativitas.
ORGANISASI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
Kurikulum Pendidikan Isalm berorientasi kepada :
- Orentasi pada peserta nilai
- Orentasi pada peserta didik
- Orentasi pada masa depan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK )
- Orentasi pada sosial demand
- Orentasi pada tenaga kerja
- Orentasi penciptaan lapangan kerja
METODE DAN TEHNIK MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN ISLAM
A. METODE MENGAJAR
1. Pengertian Metode
a. Secara Etimologi
Metode dalam bahasa arab, di kenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-langkah strategis yang di persiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan.
Metode mengajar dapat diartikn sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam membelajarkan peserta didik, saat berlangsungnya proses pembelajaran.
b. Secara Terminologi
Pada ahli mendefisikan metode sbb :
- Hasan langsung mendefisikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan.
- Abd. al-Rahman ghunaimah mendenifisikan bahwa metode adalah cara-cara yang praktis dalam mencapai tujuan pengajaran.
- Ahmad Tafsir, mendefinisikan bahwa metode menajar adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam mengajarkan mata pelajaran.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa metide adalah seperangkat cara, jala da teknik yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaranagar pesrta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran atau mengusai kompetensi tertetu yag dirumuskan dalam selabi mata pelajaran.
Metode mengajar pendidik islam yang prinsip dasarnya dari al Quran dan hadis
- Metode Ceramah
- Metode tanya jawab
- Metode diskusi
- Metode pemberian tugas
- Metode Demonstrasi
- Metode eksperimen
- Metode kerja kelompok
- Metode kisah
- Metode Amisah
- Metode Terghib dan tarhib
B. TEJNIK MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Berbeda dengan metode, teknik lebih bersifat spesifik. Hadari Nawawi menawarkan beberapa teknik pendidikan islam .
1. Mendidik Melalui Keteladanan
RasulAllah SAW adalah panutan terbaik baginya , pada diri beliau senantiasa dikemukaan tauladan yang baik serta keperbadian mulia.
2. Mendidik Melalui Kebiasaan
Faktor ini perlu di terapan pada perserta didik sejak dini.
3. Didik Melalui Nasehat Dan Cerita
Dalam mewujudkan intraksi antara pendidik dan peserta didik, nasehat dan cerita merupakn cara mendidik yang bertumpuh pada bahasa, baik lisan maupun tulisan.
4.mendidik Melalui Disiplin
Kehidupan ini penuh dengan berbagai pelaksanaan kebiasaan dan pengeluangan kegiatan secara rutin dari hari, ke hari yang berlangsung tertib.
5. Mendidik Melalui Partifasi
Manusia adalah mahluk sosial yang tidak mungkinhidup sendiri tanpa manusia lain.
- Mendidik Melalui Peliharaan
MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ISLAM
A. Media Pendidikan Islam
1.Pengertian alat / media pendidikan
Zakia derajat menyebutkan pengertian alat pendidikan sama dengan media pendidikan, sarna pendidikan sedangkan dalam kepustakaan asing, sementara ahli menggunakan istilah audio visual alds ( AVA ) teaching material, in strul tional material.
2. Jenis Alat / Media Pendidikan
a. Alalt pendidikan yang bersifat benda menurut zakiah daradjat alat pendidikan yang berupa benada adalah :
1. Media Tulis, seperti al-quran, hadist, fiqih,sejarah
2. Benda-benda alam seperti hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan dsb.
3. Gambar-gambar yang di rancang seperti : Gerafik
4. Gambar yang di proyeksikan seperti : Vidio, Transparan, In- fokus
5. Audio recording ( alat untuk didengar ) seperti : Tape Radio
b. Alat Pendidikan yang Bukan Benda
1. Keteladanan
2. Perintah Dan Larangan
3. Ganjaran dan Hukuman
B. SUMBER PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ISLAM
1. Pengertian Sumber Pembelajaran
Yang di maksud dengan sumber belajar ialah segala sesuatu yang dapat di eprgunakan sebagai tempat dimana bahan pelajaran terdapat atau asal atau belajar seseorang dengan demikian sumber belajar itu merupakan bahan untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru.
2 Macam – Macam Sumber Belajar
1. Sumber Pokok ( Al-Quran dan Hadist )
2. Sumber Tambahan antara lain :
a. Manusia Sumber ( orang, masyarakat )
b. Bahan Pengajaran
c. Situasi Belajar
d. Masa Media
e. Alat dan Perlengkapan Belajar
f. Aktifitas ( teknik )
g. Alam lingkungan yaitu :
- Alam Lingkungan terbuka
- Alam Lingkungan Sejarah atau Peninggalan
- Alam Lingkungan Manusia
h. Perpustakaan
PROSES PEMBELAJARAN
Pada hekekatnya belajar merupakan suatu proses yang di lalui oleh individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan belajar sebenarnya telah dimulai semenjak Nabi Adam as dalam
A. PENGERTIAN BELAJAR MENGAJAR DAN PEMBELAJARAN
1. Pengertian Belajar
Secara kuantitatif : Belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya.
Secara Intitusional : Belajar di pandang sebagai proses Vadilasi ( pengabsahan ) terhadap penguasaan peserta didik atas materi-materi yang telah dipelajari .
2. Pengertian Mengajar
Dalam masalah mengajar terdapat keragaman para ahli psikologi pendidikan dalam mendinifisikan.
- H.M.Arifin merumuskan pengertian mengjar sebagai suatu kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada pelajar agar dapat menerima, menanggapi, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran itu.
- Roestiayah NK menyatakan mengajar adalah bimbingan kepada anak dalam proses belajar.
- Hasan Langgulung Mendinifisikan pengajaran adalah pemindahan pengetahuan kepada orang lain yang belum mengetahui.
3. PENGERTIAN PEMBELAJARAN
Oemar Hamatik mengemukakan tiga rumusan yaitu :
- Pembelajaran adalah upaya mengorganisasikan lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi pesrta didik.
- Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga masyarakat yang baik.
- Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.
B. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
1. Aktivitas
Belajar yang berhasil mestilah melalui berbagai macan aktifitas, baik aktifitas fisik maupun psikis.
2. Alas Motivasi
Seorang pengajar dapat menimbulkan motivasi anak.
3. Azas Individualitas
Salah satu keunikan ciptaan Allah adalah bahwa setiap individu sebagai manusia merupakan orang-orang yang memiliki pribadi / jiwa sendiri.
4. Azas Keperagaan
Kepergaan meliputi semua pekerjaan indra yang bertujuan untuk mencapai pengertian pemahaman suatu hal secara lebih tepat dengan menggunakan alat-alat indra.
5. Azas Ketauladanan
Sejak pase-pase awal kehdupan manusia banyak sekali belajar lewat peniruan terhadap kebiasaan dan tingkah laku orang-orang disekitarnya, khususnya dari orang tuanya.
6. Azas Pembiasaan
Pembiasaan adalah upaya praktis dalam pembinaan dan pembentukan kepribadian anak.
7. Azas Korelasi
Azas Korelasi adalah asas yang menghendaki agar materi pembelajaran antara suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya disajikan secara terkait dan integral.
8. Azas Minat dan Perhatian
Setiap individu mempunyai kecenderungan faundamental untuk berhubungan dengan sesuatu yang ada dalam lingkungannya.
LEMBAGA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
A.PENGERTIAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
Secara Etimologi lembaga adalah asal sesuatu, acuan, sesuatu yang memberi bentuk pada yanglain, badan atau organisasi yang bertujan mengadakan suatu penelitian keilmuan atau melakukan sesuatu usaha.
Secara terminologi menurut Hasan Langgulung, lembaga pendidikan adalah suatu sistem peraturan yang bersifat mujarrad, suatu konsepsi yang terdiri adri kode-kode, norma-norma, ideologi-ideologi dan sebaginya baik tertulis atau tidak, termasuk perlengkapan material dan organisasi simbolik : kelompok manusia yang terdiri dari individu-individu yang dibentuk dengan segala atau tidak, untuk mencapai tujuan tertentu dan tempat-tempat kelompok itu melaksanakan peraturan-peraturan tersebut adalah : mesjid, sekolah,kitab dsb.
B. JENIS-JENIS LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
1. Lembaga pendidikan islam dilihat dari ajaran islam dari asasnya.
asas seluruh ajaran dan amal islam adalah iman.
2. Lembaga pendidikan islam ditinjau dari aspek penanggung jawab
a. Lembaga pendidikan in-formal ( keluarga )
b. Lembaga pendidikan formal ( sekolah/madrasah )
c. Lembaga pendidikan non-formal ( masyarakat )
3. Lembaga pendidikan islam di tinjau dari aspek waktu dan tempat
Untuk lebih sistematisnya uraian penulis membagi bentuk lembaga pendidikan itu berdasarkan babakan sejarah oendidikan islam yaitu :
- Periode Pembinaan
- Periode Keemasan
- Periode Kemunduran
- Periode Stagnasi dan Kehancuran
- Periode Modern
DEMOKRASI PENDIDIKAN ISLAM
Keberadaan demokrasi dalam pendidikan islam tidak dapat dikepaskan dari sejarah / demoklasi dalam ajaran islam dan demokrasi secara umum. Demokrasi dalam ajaran islam secara prisip telah di terapkan oleh nabi Muhammad SAW yang di kenal dengan istilah “ masyarakat “ kata demokrasi tidak ada terdapat di dalam Al-Quran dan Hadist karena demokrasi berasal dari Barat atau Eropa yang masuk ke peradaban islam.
A. Prinsip-Prinsip Demokrasi
1. Kebebasan
2. Pengeormatan terhadap Manusia
3. Persamaan
4. Pembagian Kekuasaan
B. Prinsip-Prinsip Demokrasi Dalam Islam
Sumber ajaran islam berupa al-quran dan hadist yang dapat di jadikan sebagai prinsip dasar dalam demokrasi di antaranya :
Firman Allah SWT
Artinya
“ Dan Mereka memahami seruan Tuhannya dan mendirikan sholat, sednag urusan mereka ( di putuskan ) dengan musyawarah antara mereka dan mereka menafakahkan sebagian rezek yang kamu berikan kepada mereka “ ( Q.S. 42 : 38 )
Sabda RosulAllah SAW artinya :
- Tidak akan gagal orang yang mengerjakan sholat istikharah ( menentukan pilihan ) dan tidak pula menyesal orang yang melakukan musyawarah.
- Tidaklah suatu kaum ( masyarakat ) melaksanakan musyawarah kecuali pasti mendapat petunjuk ( untuk memecahkannya ) dan urusannya pasti lancar
- Orang bermusyawarah ( meminta petunjuk ) akan merumuskan ketertraman.
- Menurut ilmu itulah adalah wajib bagi setiap muslim ( baik pria maupun wanita )
C. PELAKSANAAN DEMOKRASI PENDIDIK ISLAM
MenurutAbdurrahman Saleh Abdullah, “ Pendidikan tidak pandangh sebagai proses pemaksaan dari seorang pendidik untuk menentukan setiap langkah yang
harus di terima oleh peserta didiknya secara individual “
Dengan demikian dalam proses pembelajaran harus dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi yaitu dengan penghargaan terhadap kemampuan peserta didik, menerapkan kesempatan dan memperhatian keragamaan peserta didik.
Faktor Sosial
Yakni situasi dan kondisi sosial yang buruk yang tampak pada sebagian masyarakat ketika para pemimpin agama turut andil dalam mewujudkan dan memperluas kondisi buruk tersebut. Maka situasi dan kondisi buruk semacam ini akan mengikis pandangan dan akidah yang benar dari pikiran sebagian orang yang dangkal pandangannya, lemah pemikirannya, serta tidak dapat mengkaji secara jeli faktor-faktor yang sebenarnya terjadi di balik kondisi tersebut. Karena itu, ketika mereka melihat bahwa orang-orang yang beragama turut berperan dalam menciptakan kondisi buruk tersebut, mereka mengkaitkannya dengan agama. Mereka menuduh bahwa keyakinan-keyakinan agama merupakan faktor utama bagi munculnya situasi dan kondisi buruk tersebut sehingga hal itu membuat mereka jauh dari agama.
Kondisi masyarakat Eropa di era Renaisains merupakan pengalaman yang jelas bagi faktor tersebut. Ketika itu, sikap dan citra Gereja tampak buruk di berbagai bidang agama, sistem hukum dan politiknya merupakan faktor terpenting yang membuat masyarakat kristian menjauhi Kristen, bahkan menjauhi agama secara umum.
Termasuk hal penting yang harus diperhatikan oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap masalah agama, hendaknya mereka memahami faktor-faktor dominan tersebut. Pemuka agama harus memahami pentingnya keberadaan mereka di tengah masyarakat, dan betul-betul mengerti bahwa kesalahan mereka dapat mengakibatkan masyarakat menjadi sesat dan celaka.
BERBAGAI SISTEM DALAM KEHIDUPAN YANGMEMPENGARUHI SISTEM PENDIDIKAN ISLAM
A. SISTEM EKONOMI
Sistem ekonomi merupakan aturan – aturan untuk menyelenggarakan kebutuhan hidup manusia dalam rumah tangga, baik dalam rumah tangga rakyat ( Volks Haishouding ) maupun rumah tangga negara ( staatshiuis houding ).
Pendidikan dan ekonomi merupakan sistem yang mempunyai pengaruh timbal balik, saling mengait dan menunjang karena di satu segi institusi pendidikan mampu mengasilkan tenaga kerja dan membentuk manusia-manusia yang sanggup membangun ekonomi masyarakat dan negara.
B. SISTEM POLITIIK
Sistem politik merupakan pula hubungan masyarakat yang di bentuk berdasarkan keputusan-keputusan yang sah dan dilaksanakan dalam masyarakat itu.
Pengaruh politik terhadap pedidikan islam adalah adanya kebajikan pemerintahan suatu negara yang memberikan perhatian serta dukungan, baik moral maupun material, untuk terlaksananya pendidikan isalm.
C. SISTEM SOSIAL BUDAYA
Sistem budaya merupakan rangkaian hubungan komponen-komponen budaya sebagai ungkapan prilaku, perbuatan , dan tindakan mnusia sebagai mahluk budaya. Dan dalam pekembangan pendidikan islam di indoneisa kita bisa melihat betapa besarnya pengaruh sosial budaya terhadap pendidikan islam.
ASPEK – ASPEK TUJUAN
Aspek tujuan pendidikan itu meliputi empat hal :
- Tujuan Jasmaniah (Ahdaf al-Jasmiyyah)
- Tujuan Rohaniah ( Ahdaf al-Ruhyah )
- Tujuan Akal (Ahdaf al-Aqliyah)
- Tujuan Sosial (Ahdaf al-Ijtima’iyah)
RANAH TUJUAN
Ranah tujuan meliputi :
1. Ranah kognitif ( Kognitive domain ) menurut Bloon dan kawan-kawan : 1. Pengetahuan 2. Pemahaman 3. Penerapan 4. Analisis 5. Sintesis dan Evaluasi
2. Ranah Efektif ( Affective odmain ) menurut taksonomi kratwohl, Bloom dan kawan-kawan : 1. Penerimaan 2. Partisipasi 3. Penilaian 4. Organisasi dna 5. Pembentukan Pola Hidup.
3. Ranah Psikomotorik ( Pcyehomotorik Domain ) menurut klafisikasi simpon : 1. Persepsi 2. Kesiapan 3. Gerakan terbimbing 4. Gerakan yang terbiasa 5. Gerakan yang kompleks 6. Penyesuaian dan 7. Kreativitas.
ORGANISASI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
Kurikulum Pendidikan Isalm berorientasi kepada :
- Orentasi pada peserta nilai
- Orentasi pada peserta didik
- Orentasi pada masa depan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK )
- Orentasi pada sosial demand
- Orentasi pada tenaga kerja
- Orentasi penciptaan lapangan kerja
METODE DAN TEHNIK MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN ISLAM
A. METODE MENGAJAR
1. Pengertian Metode
a. Secara Etimologi
Metode dalam bahasa arab, di kenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-langkah strategis yang di persiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan.
Metode mengajar dapat diartikn sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam membelajarkan peserta didik, saat berlangsungnya proses pembelajaran.
b. Secara Terminologi
Pada ahli mendefisikan metode sbb :
- Hasan langsung mendefisikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan.
- Abd. al-Rahman ghunaimah mendenifisikan bahwa metode adalah cara-cara yang praktis dalam mencapai tujuan pengajaran.
- Ahmad Tafsir, mendefinisikan bahwa metode menajar adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam mengajarkan mata pelajaran.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa metide adalah seperangkat cara, jala da teknik yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaranagar pesrta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran atau mengusai kompetensi tertetu yag dirumuskan dalam selabi mata pelajaran.
Metode mengajar pendidik islam yang prinsip dasarnya dari al Quran dan hadis
- Metode Ceramah
- Metode tanya jawab
- Metode diskusi
- Metode pemberian tugas
- Metode Demonstrasi
- Metode eksperimen
- Metode kerja kelompok
- Metode kisah
- Metode Amisah
- Metode Terghib dan tarhib
B. TEJNIK MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Berbeda dengan metode, teknik lebih bersifat spesifik. Hadari Nawawi menawarkan beberapa teknik pendidikan islam .
1. Mendidik Melalui Keteladanan
RasulAllah SAW adalah panutan terbaik baginya , pada diri beliau senantiasa dikemukaan tauladan yang baik serta keperbadian mulia.
2. Mendidik Melalui Kebiasaan
Faktor ini perlu di terapan pada perserta didik sejak dini.
3. Didik Melalui Nasehat Dan Cerita
Dalam mewujudkan intraksi antara pendidik dan peserta didik, nasehat dan cerita merupakn cara mendidik yang bertumpuh pada bahasa, baik lisan maupun tulisan.
4.mendidik Melalui Disiplin
Kehidupan ini penuh dengan berbagai pelaksanaan kebiasaan dan pengeluangan kegiatan secara rutin dari hari, ke hari yang berlangsung tertib.
5. Mendidik Melalui Partifasi
Manusia adalah mahluk sosial yang tidak mungkinhidup sendiri tanpa manusia lain.
- Mendidik Melalui Peliharaan
MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ISLAM
A. Media Pendidikan Islam
1.Pengertian alat / media pendidikan
Zakia derajat menyebutkan pengertian alat pendidikan sama dengan media pendidikan, sarna pendidikan sedangkan dalam kepustakaan asing, sementara ahli menggunakan istilah audio visual alds ( AVA ) teaching material, in strul tional material.
2. Jenis Alat / Media Pendidikan
a. Alalt pendidikan yang bersifat benda menurut zakiah daradjat alat pendidikan yang berupa benada adalah :
1. Media Tulis, seperti al-quran, hadist, fiqih,sejarah
2. Benda-benda alam seperti hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan dsb.
3. Gambar-gambar yang di rancang seperti : Gerafik
4. Gambar yang di proyeksikan seperti : Vidio, Transparan, In- fokus
5. Audio recording ( alat untuk didengar ) seperti : Tape Radio
b. Alat Pendidikan yang Bukan Benda
1. Keteladanan
2. Perintah Dan Larangan
3. Ganjaran dan Hukuman
B. SUMBER PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ISLAM
1. Pengertian Sumber Pembelajaran
Yang di maksud dengan sumber belajar ialah segala sesuatu yang dapat di eprgunakan sebagai tempat dimana bahan pelajaran terdapat atau asal atau belajar seseorang dengan demikian sumber belajar itu merupakan bahan untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru.
2 Macam – Macam Sumber Belajar
1. Sumber Pokok ( Al-Quran dan Hadist )
2. Sumber Tambahan antara lain :
a. Manusia Sumber ( orang, masyarakat )
b. Bahan Pengajaran
c. Situasi Belajar
d. Masa Media
e. Alat dan Perlengkapan Belajar
f. Aktifitas ( teknik )
g. Alam lingkungan yaitu :
- Alam Lingkungan terbuka
- Alam Lingkungan Sejarah atau Peninggalan
- Alam Lingkungan Manusia
h. Perpustakaan
PROSES PEMBELAJARAN
Pada hekekatnya belajar merupakan suatu proses yang di lalui oleh individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan belajar sebenarnya telah dimulai semenjak Nabi Adam as dalam
A. PENGERTIAN BELAJAR MENGAJAR DAN PEMBELAJARAN
1. Pengertian Belajar
Secara kuantitatif : Belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya.
Secara Intitusional : Belajar di pandang sebagai proses Vadilasi ( pengabsahan ) terhadap penguasaan peserta didik atas materi-materi yang telah dipelajari .
2. Pengertian Mengajar
Dalam masalah mengajar terdapat keragaman para ahli psikologi pendidikan dalam mendinifisikan.
- H.M.Arifin merumuskan pengertian mengjar sebagai suatu kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada pelajar agar dapat menerima, menanggapi, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran itu.
- Roestiayah NK menyatakan mengajar adalah bimbingan kepada anak dalam proses belajar.
- Hasan Langgulung Mendinifisikan pengajaran adalah pemindahan pengetahuan kepada orang lain yang belum mengetahui.
3. PENGERTIAN PEMBELAJARAN
Oemar Hamatik mengemukakan tiga rumusan yaitu :
- Pembelajaran adalah upaya mengorganisasikan lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi pesrta didik.
- Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga masyarakat yang baik.
- Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.
B. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
1. Aktivitas
Belajar yang berhasil mestilah melalui berbagai macan aktifitas, baik aktifitas fisik maupun psikis.
2. Alas Motivasi
Seorang pengajar dapat menimbulkan motivasi anak.
3. Azas Individualitas
Salah satu keunikan ciptaan Allah adalah bahwa setiap individu sebagai manusia merupakan orang-orang yang memiliki pribadi / jiwa sendiri.
4. Azas Keperagaan
Kepergaan meliputi semua pekerjaan indra yang bertujuan untuk mencapai pengertian pemahaman suatu hal secara lebih tepat dengan menggunakan alat-alat indra.
5. Azas Ketauladanan
Sejak pase-pase awal kehdupan manusia banyak sekali belajar lewat peniruan terhadap kebiasaan dan tingkah laku orang-orang disekitarnya, khususnya dari orang tuanya.
6. Azas Pembiasaan
Pembiasaan adalah upaya praktis dalam pembinaan dan pembentukan kepribadian anak.
7. Azas Korelasi
Azas Korelasi adalah asas yang menghendaki agar materi pembelajaran antara suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya disajikan secara terkait dan integral.
8. Azas Minat dan Perhatian
Setiap individu mempunyai kecenderungan faundamental untuk berhubungan dengan sesuatu yang ada dalam lingkungannya.
LEMBAGA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
A.PENGERTIAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
Secara Etimologi lembaga adalah asal sesuatu, acuan, sesuatu yang memberi bentuk pada yanglain, badan atau organisasi yang bertujan mengadakan suatu penelitian keilmuan atau melakukan sesuatu usaha.
Secara terminologi menurut Hasan Langgulung, lembaga pendidikan adalah suatu sistem peraturan yang bersifat mujarrad, suatu konsepsi yang terdiri adri kode-kode, norma-norma, ideologi-ideologi dan sebaginya baik tertulis atau tidak, termasuk perlengkapan material dan organisasi simbolik : kelompok manusia yang terdiri dari individu-individu yang dibentuk dengan segala atau tidak, untuk mencapai tujuan tertentu dan tempat-tempat kelompok itu melaksanakan peraturan-peraturan tersebut adalah : mesjid, sekolah,kitab dsb.
B. JENIS-JENIS LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
1. Lembaga pendidikan islam dilihat dari ajaran islam dari asasnya.
asas seluruh ajaran dan amal islam adalah iman.
2. Lembaga pendidikan islam ditinjau dari aspek penanggung jawab
a. Lembaga pendidikan in-formal ( keluarga )
b. Lembaga pendidikan formal ( sekolah/madrasah )
c. Lembaga pendidikan non-formal ( masyarakat )
3. Lembaga pendidikan islam di tinjau dari aspek waktu dan tempat
Untuk lebih sistematisnya uraian penulis membagi bentuk lembaga pendidikan itu berdasarkan babakan sejarah oendidikan islam yaitu :
- Periode Pembinaan
- Periode Keemasan
- Periode Kemunduran
- Periode Stagnasi dan Kehancuran
- Periode Modern
DEMOKRASI PENDIDIKAN ISLAM
Keberadaan demokrasi dalam pendidikan islam tidak dapat dikepaskan dari sejarah / demoklasi dalam ajaran islam dan demokrasi secara umum. Demokrasi dalam ajaran islam secara prisip telah di terapkan oleh nabi Muhammad SAW yang di kenal dengan istilah “ masyarakat “ kata demokrasi tidak ada terdapat di dalam Al-Quran dan Hadist karena demokrasi berasal dari Barat atau Eropa yang masuk ke peradaban islam.
A. Prinsip-Prinsip Demokrasi
1. Kebebasan
2. Pengeormatan terhadap Manusia
3. Persamaan
4. Pembagian Kekuasaan
B. Prinsip-Prinsip Demokrasi Dalam Islam
Sumber ajaran islam berupa al-quran dan hadist yang dapat di jadikan sebagai prinsip dasar dalam demokrasi di antaranya :
Firman Allah SWT
Artinya
“ Dan Mereka memahami seruan Tuhannya dan mendirikan sholat, sednag urusan mereka ( di putuskan ) dengan musyawarah antara mereka dan mereka menafakahkan sebagian rezek yang kamu berikan kepada mereka “ ( Q.S. 42 : 38 )
Sabda RosulAllah SAW artinya :
- Tidak akan gagal orang yang mengerjakan sholat istikharah ( menentukan pilihan ) dan tidak pula menyesal orang yang melakukan musyawarah.
- Tidaklah suatu kaum ( masyarakat ) melaksanakan musyawarah kecuali pasti mendapat petunjuk ( untuk memecahkannya ) dan urusannya pasti lancar
- Orang bermusyawarah ( meminta petunjuk ) akan merumuskan ketertraman.
- Menurut ilmu itulah adalah wajib bagi setiap muslim ( baik pria maupun wanita )
C. PELAKSANAAN DEMOKRASI PENDIDIK ISLAM
MenurutAbdurrahman Saleh Abdullah, “ Pendidikan tidak pandangh sebagai proses pemaksaan dari seorang pendidik untuk menentukan setiap langkah yang
harus di terima oleh peserta didiknya secara individual “
Dengan demikian dalam proses pembelajaran harus dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi yaitu dengan penghargaan terhadap kemampuan peserta didik, menerapkan kesempatan dan memperhatian keragamaan peserta didik.
Rabu, 21 April 2010
AKAL DAN WAHYU
Teologi sebagai ilmu yang membahas soal ke-Tuhanan dan kewajiban-kewajiban manusia terhadap tuhan, memakai akal dan wahyu dalam memperoleh pengetahuan tentang kedua soal tersebut. Akal, sebagai daya berpikir yang ada dalam diri manusia, berusaha keras untuk sampai kepada diri tuhan, dan wahyu sebagai pengkhabaran dari alam metafisika turun kepada manusia dengan keterangan - keterangan tentang Tuhan dan kewajiban - kewajiban manusia terhadap Tuhan.
Tuhan terdiri di puncak alam wujud dan manusia di kakinya berusaha dengan akalnya untuk sampai kepada tuhan ; dan tuhan sendiri dengan belas kasihan Nya terhadap kelemahan manusia, di perbandingkan dengan ke Maha Kuasaan Tuhan, menolong manusia dengan menurunkan wahyu melalui Nabi – nabi dan Rasul – rasul.
Konsepsi ini merupakan sistem teologi yang dapat di pakaikan terhadap aliran-aliran teologi Islam yang berpendapat bahwa akal manusia bisa sampai ke Tuhan. Yang menjadi persoalan Selanjutnya ialah : sampai dimanakah kemampuan akal dapat mengetahui Tuhan dan kewajiban-kewajiban manusia? Dan juga sampai manakah besarnya fungsi wahyu dalam ke dua hal ini ? kalau kita selidiki buku-buku klasik tentang ilmu kalam akan kita jumpai bahwa persoalan kekuasaan akal dan fungsi wahyu ini dihubungkan dengan dua masalah pokok yang masing-masing bercabang dua. Masalah pertama ialah soal mengetahui Tuhan dan masalah kedua soal baik dan jahat. Masalah pertama bercabang dua menjadi mengetahui Tuhan dan kewajiban mengetahui Tuhan yang dalam istilah Arab tersebut husul ma’rifah Allah dan wujud ma’rifah Allah. Kedua cabang dari masalah ke dua ialah : mengetahui jbaik dan jahat, dan kewajiban mengerjakan perbuatan baik dan kewajiban menjahui perbuatan jahat atau ma’rifah al-husn wa al-qubh dan wujub i’itinaq al-hasan wa ijtinab al-qobih. Yang juga disebut al-tahsin wa al-taqbih.